Friday, January 5, 2018

Getaran Tilawah Musa La Ode Abu Hanafi

Hafiz Cilik Indonesia
Hafiz cilik Indonesia, Musa La Ode Abu Hanafi.
Musa La Ode Abu Hanafi dengan tenang melanjutkan bacaan dari potongan ayat yang dibacakan oleh salah satu juri pada ajang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir. Tilawah Musa menggema di ruangan perlombaan. 

Ayat-demi ayat  dilantunkan dengan lancar. Tak terasa, air mata merinai di wajah  Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin.

Musa La Ode Abu Hanafi masih berumur 7 tahun, tapi dia sudah menghafal 30 juz Al Quran. Walau menjadi peserta termuda di ajang Hafiz Tingkat Dunia pada 10-14 April 2016 itu,  Musa mampu menyabut juara III untuk kategori anak-anak.

Musa merupakan satu-satunya peserta asal Indonesia yang unjuk kemampuan hapalan Quran bersama 80 peserta dari 60 negara, diantaranya Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta negara-negara lainnya.

Prestasi Musa dalam hapalan Al Quran mendapat apresiasi dari Menteri Wakaf Mesir Prof Dr Mohamed Mochtar Gomaa. Dia mengundang Musa dan ayahandanya, La Ode Abu Hanafi pada peringatan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2017. 

Pemerintah Mesir menanggung biaya tiket dan akomodasi selama mereka berada di Mesir. Menteri Gomaa menyampaikan takjubnya kepada Musa yang berusia paling kecil dan tidak bisa berbahasa Arab, tapi menghapal Alquran dengan sempurna.


Disiplin Tinggi

Musa La Ode Abu Hanafi lahir di Bangka Barat pada 26 Juli  2008.  Merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan  Yulianti dan La Ode Abu Hanafi. Selain anugerah dari Allah, kemampuan hapalan Quran yang dimiliki Musa juga berkat keistiqomahan Ayah Bundanya mendampingi pendidikan anak-anak mereka.

Ayah Musa hanyalah seorang pedagang yang memiliki toko kecil dan sepi pengunjung, serta mencari getah karet untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Selama dalam kandungan hingga usia dua tahun, Musa lebih banyak mendapatkan pendidikan dari Ayah dan Bundanya yang selalu mengeraskan bacaan shalat, dan membacakan doa harian di depan anak-anak. Kemudian melalui CD-CD murottal dan pengajian.

Ketika masuk usia 2 tahun, Ayah dan Bundanya baru mulai memberikan jadwal hapalan secara disiplin bakda subuh dan bakda manghrib. Awalnya hanya sekitar 5 menit, tapi disiplin dan rutin. 

Setelah hapalan semakin panjang, maka waktu hapalan juga bertambah dengan sendirinya yaitu bakda subuh, bakda zuhur, bakda ashar, dan bakda maghrib. Peningkatan jumlah hapalan disesuaikan dengan kemampuan Musa.

Orangtua Musa juga sangat disiplin menjauhkan sejak dini anak-anak mereka dari pengaruh tontonan televisi, dan musik. Namun, anak-anak tetap diberi jadwal dan waktu bermain dengan memfasilitasi anak-anaknya berbagai mainan edukatif.


Koleksi Prestasi

Pada usia 5,5 tahun, Musa mampu menghapal 29 juz Alquran, dengan kedisiplinan merojaah setiap harinya 5-6 juz. Untuk memotivasi Musa dan anak-anak seusia Musa, maka orangtua Musa kerap mengikutkan anaknya ke berbagai perlombaan hapalan Quran. 

Musa pernah mengikuti Lomba Hafiz Cilik di stasiun televisi swasta, lalu Lomba Hafalan Quran di Jeddah menduduki peringkat ke-12 dengan nilai mumtaz 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.

Pada Agustus  2014, Musa memperoleh piagam penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai Hafiz Al Quran 30 Juz termuda di Indonesia. Dan, perstasi terbarunya meraih peringkat III MHQ Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir pada April 2016. 

Saat ini, Musa dan orangtuanya kerap diundang mengisi pengajian, dan acara televisi tentang cara mendidik anak menghapal Alquran. Musa juga kerap diuji  utnuk melanjutkan bacaan ayat pada surah-surah tertentu dalam Alquran.


Blog ini tempat berbagi informasi dan inspirasi dari penulis

3 komentar

Keren mb tulisannya. Musa memang luar biasa begitu pula orang tuanya. Inspiratis sekali.

Iya mbak Siti Nuryani, pas nulis saya juga jadi mikir sendiri mbak, bisa nggak ya saya dan suami menerapkan hal tersebut pada anak, disitu kadang saya jadi sedih, 😅

Thanks for sharing, kunjungi juga http://bit.ly/2YfdlXg


EmoticonEmoticon